Kamis, 08 Desember 2016

5 Anime Jepang terbaik

by Nabilah Farhatul M 

Nama Anime & sinopsis dari film tersebut.

1. 5 Centimeters Per Second 

Image result for 5 Centimeters Per Second

Related image

Image result for 5 Centimeters Per Second


Image result for 5 Centimeters Per Second

Related image

Sinopsis
Jepang tak hanya memiliki film dan dorama yang menyuguhkan kisah romantis dan penuh dengan emosi, tetapi pernahkah Anda terbayang melihat sebuah kisah percintaan lewat film animasi atau yang lebih dikenal dengan anime?
5 Centimeters per Second atau dalam bahasa Jepangnya Byōsoku Go Senchimētoru akan menjadi film yang menarik untuk dilihat jika Anda penikmat film-film bergenre romansa.
5-cms
Film yang dibuat dan di sutradarai oleh Makoto Shinkai ini diliris tahun 2007 silam, di-adaptasi dari novel dengan judul yang sama.
Kisah dari 5 Centimeters per Second ini menceritakan seorang anak laki-laki bernama Takaki Tono yang menyimpan perasaan kepada teman masa kecilnya Akari Shinohara, cerita yang berlatarkan di negri sakura ini dimulai pada tahun 1990.
Takaki dengan segera bersahabat dengan Akari Shinohara saat mereka berdua baru saja pindah pada Sekolah Dasar yang sama. Karena keduanya mudah sakit dan memiliki sifat serta sikap yang sama.
5cm
Seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat satu sama lain, setelah keduanya tamat bersekolah di sekolah dasar Akari harus pindah ke Tochigi karena pekerjaan orang tuanya sementara Takaki masuk ke sekolah menengah pertama di Tokyo.
Mereka berdua saling surat menyurat dan menghubungi satu sama lain, saat berumur 13 tahun Takaki dan keluarganya akan pindah ke Kagoshima.
Takaki memutuskan untuk bertemu dengan Akari karena nantinya jarak keduanya akan sangat jauh, namun pada hari yang di nantikan oleh Takaki badai salju datang dan membuat semua kereta api terlambat berjam-jam sehingga Takaki kehilangan harapan untuk bertemu dengan Akari.
Apakah mereka akhirnya akan bertemu?
5-centimeters-per-second-crossing
Film ini terdiri dari tiga episode yang total keseluruhannya berdurasi satu jam. Episode pertama menceritakan perjalanan kedekatan Takaki dan Akari,.

2. The wind Rises 

Related image

Related image

Image result for The Wind Rises

Related image


Film ini berkisah tentang Jiro Horikoshi, seorang bocah yang bermimpi menjadi seorang pilot pesawat tempur. Tapi mimpi itu terpaksa ia kubur dalam-dalam karena penglihatannya yang tergangu. Setelah bertemu dengan seorang desainer pesawat terbang dari Italia bernama Caprioni dalam mimpinya, Jiro pun memutuskan untuk bercita-cita menjadi seorang desainer pesawat. Lima tahun kemudian Jiro sudah berkuliah di sebuah universitas di Tokyo. Disanalah ia mulai membangun cita-citanya untuk membuat pesawat. Bersama sahabatnya, Honjo, pada akhirnya Jiro berhasil diterima bekerja di pabrik pesawat Mitsubishi. Petualangan dan usaha Jiro yang tidak mudah untuk membangun pesawat yang hebat pun dimulai dari sini. Disisi lain, The Wind Rises juga akan bercerita tentang kehidupan percintaan Jiro dengan Naoko. Naoko adalah gadis yang ditemui Jiro di atas kereta api saat ia sedang menuju ke Tokyo. Pada saat itu Jiro menolong Naoko dan pembantunya untuk sampai kerumah saat terjadi gemba besar Kanto tahun 1923. Semenjak itu keduanya tidak pernah lagi bertemu meski dalam hati mereka sama-sama memendam perasaan cinta. Sampai suatu hari takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi ternyata kisah cinta Jiro tidak lebih mudah daripada usahanya membuat pesawat terbang.
The Wind Rises berbeda dari banyak film Ghibli yang saya tonton sebelumnya, khususnya yang disutradarai oleh Hayao Miyazaki. Jika biasanya Ghibli identik dengan fantasi dan makhluk-makhluk aneh, maka film ini justru mengambil penceritaan yang realis. Tapi itu bukan berarti film ini sama sekali tidak memiliki daya magis karena pada intinya The Wind Rises banyak bertutur tentang impian dan imajinasi karakternya dalam berkreasi menciptakan pesawat terbang. Hayao Miyazaki pun cukup cerdik untuk bisa menjadikan filmnya ini terasa penuh fantasi tanpa harus kehilangan unsur realisme yang ada. Dia menggunakan banyak sequence mimpi dari Jiro untuk menghadirkan fantasi bersenang-senang tersebut. Pertemuan antara Jiro dan Caprioni dalam mimpi jadi ajang untuk menampilkan hal tersebut. Melihat keduanya berjalan diatas pesawat yang tengah terbang tinggi di angkasa dan bercerita tentang mimpi dan impian mereka adalah hal yang menyenangkan. Tidak se-magis melihat karakter Ghbili bermain dengan monster-monster dalam dunia khayal memang tapi sudah cukup untuk membangkitkan rasa senang yang selalu muncul saat menonton film animasi studio tersebut. Disinilah terlihat jelas mengapa Hayao disebut sebagai master film animasi. Dia paham bahwa banyak batasan yang bisa ditembus oleh genre ini, dan dia memakainya untuk menembus batasan-batasan penuh imaji tersebut.

Momen awal dari film ini sempat membuat saya berpikir bahwa The Wind Rises dipastikan bakal menjadi film terbaik tahun ini saat Miyazaki membawa saya melihat banyak momen dramatis yang tidak hanya menarik tapi juga memberikan ekspektasi bahwa nantinya akan terjadi banyak pergolakan emosi yang menyentuh. Mulai dari pertemuan Jiro dan Caprioni, pertemuan Jiro dan Naoko, gempa bumi yang dikemas dengan hebat, dramatis dan mengerikan, sampai awal perjuangan Jiro mengejar mimpinya. Semuanya hebat. Tapi sayang setelah itu tensi film ini perlahan-lahan terus menurun bahkan sampai pada titik menjemukan. Banyak sekali momen proses yang dilewati oleh Miyazaki disini. Tiba-tiba kita sudah akan disuguhi sebuah hasil tanpa memperlihatkan proses yang dilalui. Saya pun tidak bisa bersimpati sehebat apapun pencapaian yang diraih karakternya karena tidak melihat bagaimana proses yang ia lalui untuk mencapai itu. Hal ini bukan saja terjadi sekali-dua kali tapi cukup sering, dan mayoritas terjadi pada perjalanan Jiro dalam membuat pesawat terbang. Hal ini juga membuat alurnya terasa melompat-lompat, terasa tidak rapih dan membosankan. Kisah perjuangan Jiro menggapai mimpi pada akhirnya tidak membuat saya peduli. Belum lagi saat alurnya tiba-tiba saja melupakan semua kisah pesawat terbang itu dan berubah sepenuhnya menjadi percintaan Jiro dan Naoko.
Bukannya menggabungkan kedua hal itu, di pertengahan yang terjadi justru film ini melupakan segala tetek bengek pesawat terbangnya dan 100% berfokus pada romansanya. Saya sendiri berharap pertemuan kembali Jiro dan Naoko akan terjadi dengan emosional, tapi sayang akhirnya yang muncul hanya sebuah reuni datar. Perjalanan awal romasanya pun sama datarnya dengan plot pembuatan pesawat terbangnya. Disitulah The Wind Rises berubah dari sebuah film yang akan menjadi film terbaik tahun ini menjadi film Haya Miyazaki yang paling mengecewakan. Untung semua kembali menarik saat film mendekati akhir, disaat akhirnya hubungan Jiro dan Naoko mendapatkan rintangan terbesar yang tidak bisa lagi mereka lawan. Disitulah Hayao Miyazaki membayar semua momen flat dan membosankan di pertengahan film dengan sebuah "epilog" yang berjalan emosional hingga ending yang benar-benar menguras air mata. Biasanya saya tidak akan tergoda dengan hal semacam itu, disaat segala keburukan di pertengahan film dibayar dengan akhir yang bagus, biasanya saya akan tetap mencap film itu mengecewakan. Tapi paruh akhir dan konklusi The Wind Rises benar-benar luar biasa. Berkat karakter Naoko yang benar-benar lovable, film ini ditutup dengan begitu memuaskan. Saya pernah beberapa kali dibuat meneteskan air mata menonton sebuah film, tapi baru The Wind Rises yang membuat air mata saya tidak kunjung berhenti. Bahkan setelah filmnya usai pun saya masih sesenggukan, dan terus terbayang-bayang oleh adegan penuh haru yang meninggalkan kesan tragis sekaligus cinta luar biasa di akhirnya.

sinopsis from :  Rasyidharry

3. Kimi No Na Wa (2016)

Image result for Kimi no na wa.

Related image

Image result for Kimi no na wa.

Related image


Dari sinopsis saja, kalian bisa tahu bahwa Kimi no Na wa menghadirkan cerita khas Makoto Shinkai tentang sepasang remaja laki-laki dan perempuan yang sulit untuk bertemu. Kimi no Na wamengisahkan Taki yang tinggal di Tokyo dan Mitsuha yang tinggal di suatu desa. Ketika tidur, kadang tubuh mereka berdua tertukar. Hal ini membuat kehidupan mereka pun menjadi kacau karena kelakuan yang berbeda ketika bertukar tubuh. Karena itu, mereka berdua pun berjanji untuk mencatat seluruh kegiatan demi menjaga kehidupan mereka masing-masing.

review-kimi-no-na-wa-5
Sebisa mungkin saya tidak ingin memberi spoiler agar kalian bisa menonton film ini dengan puas. Dari segi durasi, film ini cukup panjang yaitu berdurasi 1 jam 46 menit. Durasinya lebih panjang dari Kumo no Mukou, Yakusoku no Basho dan lebih pendek dari Hoshi wo Ou Kodomo. Meski begitu, Makoto Shinkai sepertinya sudah belajar dari film-film yang dia kerjakan sebelumnya. Meski durasinya panjang, pacingkali ini jauh lebih baik sehingga membuat penonton tidak bosan.
Meski kali ini durasinya cukup panjang, Shinkai menggunakan seluruh waktunya dengan efisien untuk membuat kalian menjadi lebih dekat dengan Taki dan Mitsuha. Ceritanya pun disampaikan dari masing-masing sisi karakter, jadi kalian tahu bagaimana kehidupan di sekitar masing-masing karakter utama dan bagaimana pertukaran tubuh mulai mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.
review-kimi-no-na-wa-1
Berkat ini, Kimi no Na wa benar-benar menghadirkan cerita yang lebih baik karena Shinkai menghabiskan waktu lebih banyak untuk kedua karakter utama sehingga penonton menjadi lebih peduli dengan keduanya dan penasaran bagaimana nasib mereka berdua di akhir film ini.
Penanganan karakter dan pacing cerita yang lebih baik ini membuat Kimi no Na wa menjadi lebih baik dibandingkan film-film Shinkai sebelumnya. Karya-karya Shinkai yang paling dikenal adalah Hoshi no KoeByousoku 5 cm, dan Kotonoha no Niwa. Ketiganya lebih sukses karena berdurasi lebih pendek yang sudah biasa ditangani oleh Shinkai. Sedangkan untuk Kumo no Mukou, Yakusoku no Basho dan Hoshi wo Ou Kodomo kurang begitu terkenal. Menurut saya pribadi, masalah yang ada dalam kedua film itu adalah penggunaan waktu yang kurang efisien untuk membuat kita peduli dengan karakter-karakternya.

Kualitas Animasi yang Tidak Perlu Diragukan

Selain cerita yang bikin kalian galau, anime yang dikerjakan oleh Makoto Shinkai selalu berupa eye-candy. Tentu Kimi no Na wa menghadirkan animasi yang sangat indah. Meski tema kali ini bukan hujan seperti di Kotonoha no NiwaKimi no Na wa masih menghadirkan adegan hujan yang sangat menakjubkan. Gerakan karakter pun sangat mulus, terutama pada saat adegan yang berhubungan dengan Mitsuha dan desanya.
review-kimi-no-na-wa-4

Meski sudah menghadirkan animasi yang indah, detil gambar pun tidak dilupakan. Masing-masing adegan terlihat dengan jelas dan kalian bisa mengenali seluruh obyek dengan mudah. Bahkan, pada saat di bagian akhir film-nya, teman saya yang ikut nonton mengenal daerahnya yang katanya berada di dekat kantornya di Jepang.


5. When Marnie Was There

Image result for When Marnie Was There

Image result for When Marnie Was There

Related image

Image result for When Marnie Was There

WHEN MARNIE WAS THERE menceritakan tentang persahabatan Anna Sasaki (12 tahun, tinggal di Sapporo) dengan Marnie, gadis bule berambut pirang yang cantik dan periang. Ketika Anna dititipkan oleh ibu angkatnya (Yoriko Sasaki) pada keluarga Oiwa di sebuah desa untuk mengobati penyakit asmanya, Anna sering meilhat gadis itu di sebuah rumah tua, di tepi rawa. Gadis yang ada dalam mimpinya. Menurut penduduk setempat, rumah itu sudah lama ditinggal penghuninya. Kabar yang beredar pun mengatakan bahwa rumah itu ada hantunya.

Walaupun kedua gadis itu memiliki sifat yang bertolak belakang, namun Anna yang sulit berteman, pemurung dan membenci dirinya sendiri, ternyata dengan Marnie merasa cocok dan cepat sekali menjadi akrab. Marnie mengajak Anna menghadiri pesta yang diadakan keluarganya, mengajari Anna menari dan mengajaknya piknik. Hal yang tak pernah Anna lakukan selama hidupnya. Kedua gadis itu pun berjanji untuk merahasiakan pertemuan mereka

Sayaka menemukan buku harian Marnie
Diadaptasi dari buku ini
Marnie mengajak Anna ke pesta keluarganya
Anna pun tak sungkan berbagi cerita dan rahasia pribadinya pada Marnie, begitupun dengan Marnie. Anna merasa tidak beruntung karena semua orang terkasih dalam hidupnya meninggalkan dia. Ibu Yoriko yang ia panggil Bibi pun mengangkatnya karena dibayar.

Marnie pun merasa iri pada Anna. Karena, walaupun ia memiliki orang tua kandung, tapi ia merasa kesepian selalu ditinggal sendiri di rumah. Sementara orang yang seharusnya menjaga dia selalu bersikap buruk dan menindasnya. Pelayan di rumahnya pun selalu menakut-nakuti dan mengancamnya. Semua perlakuan itu membuatnya menangis.

Suatu hari, Anna melihat rumah tua itu sedang direnovasi dan telah dihuni oleh keluarga lain. Sayaka mengira Anna adalah Marnie yang bermaksud mengambil buku hariannya yang tertinggal. Pembicaraan tentang Marnie mendekatkan Anna dengan Sayaka, penghuni baru rumah itu. Lalu, kemana Marnie pergi? Siapakah sebenarnya Marnie? Mengapa Marnie meninggalkan Anna sendiri saat di silo? Sayaka pun berjanji membantu menyelidiki tentang Marnie.

Dari Hisako, seorang pelukis yang Anna kenal saat mereka melukis di tempat yang sama, akhirnya Anna mendengar cerita tentang Marnie.

Penasaran, ingin tahu cerita selanjutnya? Tonton saja filmnya! Ada misteri apa di balik kemunculan Marnie? Ada twist di akhir cerita. Yang membuat saya senang dan lega, film ini berakhir manis. ^_^

Sinopsis From : Ana Lydia (just sinopsis no photo!)


1 komentar:

  1. Lucky 15 Casino - Mapyro
    Search and compare 김제 출장안마 reviews 평택 출장안마 of Lucky 15 Casino in 세종특별자치 출장마사지 Biloxi, MS. Find reviews and 김천 출장마사지 information for Lucky 15 Casino in Biloxi, MS. 김제 출장안마

    BalasHapus